Sunday, March 23, 2008

Nasi Bakar Pindang Tongkol

Padahal hari libur...tapi bingung gak punya bahan untuk dijadikan menu, karena gak sempet belanja, hanya punya pindang tongkol,...searching di internet dapat resep Nasi bakar ikan tongkol. Boleh juga dicoba, dan hasilnya...suami suka:)

Bahan:
- 200gr daging pindang ikan tongkol yg udah disuwir2
- 1 ikat daun kemangi, ambil daunnya dan 1 ikat daun ketela muda ambil daunnya
- 3 tangkai serai, iris tipis bagian putihnya
- 7 lembar daun jeruk, potong-potong
- 100 ml santan dari 1/2 butir kelapa
- 850 gr nasi putih pulen bisa juga pake nasi merah kalo pengen lebih menarik
- 2cm lengkuas, iris halus
- 4 lembar daun salam
- 2 sdt garam
- 3 sdm minyak untuk menumis
- Daun pisang untuk membungkus dan lidi

Bumbu dihaluskan :

- 1 sdt ketumbar sangrai
- 6bh bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 3cm kunyit
- 1/2 sdt gula merah
- 1/2 sdt merica
- 1cm jahe
- 2 batang serai ambil putihnya saja

Directions:

1. Tumis bumbu halus, daun salam. daun jeruk, lengkuas dan serai sampai harum
2. Tambahkan daging pindang tongkol, aduk hingga berubah warna.
3. Masukkan nasi dan santan, aduk hingga bumbu meresap dan matang
4. Taburkan daun kemangi dan daun ketela, aduk rata dan matikan api
5. Sendokkan ke daun, semat dengan lidi dan bakar di atas bara api sampai harum
6. Bisa jadi 6-7 bungkus nasi bakar

Oh ya...sebagai pelengkap, nasi Bakar Pindang Tongkol ini bisa dihidangkan dengan tahu dan tempe goreng panas plus sambel terasi goreng....dengan cita rasa yang sedikit manis...hmmmm

Untuk resep sambel nya menyusul ya...

Thursday, March 20, 2008

Thursday, March 13, 2008

Pusaka

bahwa jika ada pusaka abadi
berikan bekal dan kekuatan
yang tak pernah punah jua aus terkikis masa dan hasut
melampaui lapisan generasi
adalah cinta dan ilmu

sudilah mewarisi dan mewariskannya kelak
hai tiap jiwa yang bernafas

Noey

Wednesday, March 12, 2008

HOREEEE....ADNI Bisa Berdiri Sendiri!!!

Jadi ingat iklan sebuah produk di televisi yang kerap ditayangkan di beberapa tahun belakangan...
"Cucuku sudah bisa berdiri sendiri!!!"
Kalimat itu juga yang muncul tadi sore, selepas pulang kerja tatkala pertama kalinya menyaksikan Adni, putri kecilku di usianya yang genap 11 bulan di tanggal 12 Maret ini, pijakan kedua kakinya sehingga sanggup menopang tubuhnya untuk berdiri tegak. Rasanya mulut ingin segera teriak saja saking senang melihatnya bisa berdiri, tapi terpaksa tertahan agar Adni tidak kaget dengan teriakan antusiasmeku, sehingga dia limbung dan tidak seimbang... Nafas ini hampir benar-benar tertahan sampai akhirnya setelah cukup lama berdiri dan menjatuhkan dirinya dalam posisi duduk, barulah kalimat standar klasik itu terucapkan juga, kucium Adni sebagai tanda apresiasi untuknya.

Ekspresi wajahnya sangat fenomenal, ngeri-ngeri tapinya happy (ekspresi macam apakah maksudnya:) ). Tapi memang raut wajahnya sangat dan teramat lucu saat itu, seolah senyum dan "cengiran" yang menampakkan 2 giginya yang baru tumbuh itu ikut menyeringai ingin bilang, "Ibu...lihat akhirnya aku pun bisa berdiri sekarang...aku sudah besar lho!!!" Berlebur dengan rasa antusiasmenya, sampe deg-degan setiap melihatnya berusaha tetap berdiri tegak. Bahkan sempat beberapa kali dia mencoba berdiri lagi, namun keseimbangannya hilang, sehingga terjatuh, tapi dia tetap keukeuh mencoba lagi, dan mencoba sampai akhirnya berhasil berdiri kembali.

Subhanallah...satu lagi perkembangan Adni yang menunjukkan sampai saat ini dia baik-baik saja, sehat dan tumbuh normal. Semoga kamu selalu dalam keadaan sehat Nak...dan berada dalam lindungan-Nya...Dan semoga kelak kamu juga menjadi pribadi yang pantang menyerah, sebagaimana kamu mencoba belajar untuk berdiri tegak tanpa takut terjatuh..Amiin

Tuesday, March 11, 2008

Adni Batuk

Tadi pagi saya ijin terlambat masuk kantor karena harus membawa Adni ke dokternya terlebih dahulu. Dia terkena batuk mulai 3 hari yang lalu. Ini pertama kali Adni terkena batuk, itu pun selain karena cuaca, sepertinya tertular dari ibu dan ayahnya yang sudah sekian lama batuk-batuk terus tak kunjung sembuh. Sejak 3 hari lalu Adni mulai terbatuk-batuk.
Awalnya saya biarkan saja, tidak terlalu mengkhawatirkannya, karena batuknya terdengar sesekali saja dan tidak nampak mengkhawatirkan. Namun tadi malam dia terbatuk-batuk lebih kerap dari hari-hari sebelumnya, semakin lama diperhatikan batuknya semakin sering, dan setiap mendengar suara batuknya itu semakin gak tega. Terbayang dia menahan rasa gatal di tenggorokannya, berdahak... dan capek. Kira-kira pukul 3 dini hari terdengar lagi dia batuk dan seperti sesak karena tidak kuat menahan dorongan rasa ingin batuk berikutnya dari tenggorokannya, segera saya bantu mendudukan kemudian medekapnya, tiba tiba dia muntah.
Mukanya yang mungil terantuk-antuk tak peduli saat saya coba seka mukanya, mengganti bajunya...duh kasihan. Tak ada keraguan lagi untuk membawanya ke dokter.
Dr. Sugandi beri adni obat batuk. Kelihatanya batuk Adni sudah mulai berkurang, walaupun saya tau itu harus dengan jeli mendengar mana"the real" batuk Adni, mana yang dibuat2, karena Adni sekarang sudah pintar meniru orang batuk, jadi kadang2 dia iseng pura-pura batuk... Aduh Adni...Adni...

Blog- Ku

Hmmm....akhirnya sempat juga mencoba bikin blog. Kesempatan membuat blog tentu salah satunya berkat kesediaan Mas Wahyu suamiku untuk bermain dengan Adni lebih lama, dan juga pengertian Adni yang seperti malam ini terlelap denga mudahnya...terimakasih ya sayang...:)
Sudah terbayang asiknya punya blog, bisa coba tuangkan alias menuliskan apa yang terpikir di kepala, terlihat pada pandangan mata, terasa dalam hati dari semua pengalaman yang didapat. Disela-sela kepenatan selepas bekerja di kantor, memasak untuk suami, menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang tiada pernah habis, mengedit blog sepertinya bisa jadi alternative lain untuk sedikit merubah suasana...bahkan jadi hiburan tersendiri... disamping menghabiskan waktu bersama suami dan anak tercinta tentunya...:)